Jumat, 30 November 2012

Cinta Pada Sebuah Mimpi *copas google*

Dialah Alyssa Saufika Umari atau biasa dipanggil Ify. Cantik, manis, dan pintar. Rio terkadang merasa minder apabila berada di dekat Ify. Rio bisa dibilang beruntung sekali bisa dekat dan akrab dengan Ify. Meskipun Rio agak telmi tapi Ify tidak pernah bosan untuk memberikan advice atau nasehat-nasehat yang membuat Rio semangat dan bangkit kembali. Duh, Ify di mata Rio adalah sebagai guru sekaligus cewek ‘super’. Belum ada yang bisa menandingi Ify. Baru kali ini kayaknya Rio bisa menilai sosok cewek yang betul-betul baik dan sempurna. “Kau begitu sempurna di mataku kau begitu indah…..” begitu Rio menyanyikan lagunya Andra and The Backbone setiap Rio menghayalkan sosok Ify di kamarnya.Sampai tidak terasa sudah setahun persahabatan mereka berdua, tanpa disadari ada perubahan dalam diri Rio. Ify bukan saja sebagai teman. Tapi lebih dari itu. Entah darimana awalnya perasaan itu. Atau seringnya kebersamaan dapat menimbulkan cinta?

“Bisa juga begitu Yo” kata Alvin suatu ketika mereka bertemu, ”karena sering bertemu bisa menimbulkan cinta. Tapi apa kamu nggak takut kalau persahabatan kamu rusak gara-gara cinta?” Alvin mencoba memberi pandangan.

“Iya juga tapi mau bagaimana lagi Vin? Cinta kan nggak bisa ditahan kapan mau datangnya?”

“Benar, Yo, kamu tahu nggak? Cinta adalah api yang dingin. Siapa yang mendekatinya tidak akan terbakar tetapi tertangkap”

“Huu, omonganmu seperti profesor. Lagi encer, ya pikiran kamu?.”

“Iya dong, memangnya kamu, Yo! Tahunya cuma pacaran doang. Nggak tahu makna sebenarnya apa itu cinta ”

“Halah Vin….ini juga kamu lagi kadang-kadang pinternya. Cuma gara-gara tadi makan bakso Malang aja, kan mangkanya pikiran kamu encer?”

“Hahaha….!” Keduanya tertawa bersama melepas kejenuhan.

Hari itu Rio merasa gelisah. Entah kenapa Ify begitu kuat melekat dalam pikirannya. Rio mencoba untuk bersikap biasa seperti hari-hari sebelumnya. Huh, tetap tidak bisa juga. Sampai suatu ketika ada yang tidak beres terjadi pada Ify. Tadi dia menelpon Rio dan cerita panjang lebar tentang perlakuan Gabriel. Rio panas mendengarnya, Rio cemburu. Berani-beraninya Gabriel nggodain Ify. Menyakiti Ify. Dalam kamus Rio adalah jangan sampai Ify disakiti oleh siapapun.

“Kamu tenang ya, Fy” bujuk Rio kepada Ify. “Kamu gak usah terlalu sedih begitu. Kan masih ada aku”

“Iya, makasih Yo” Terdengar isak tangisnya tersendat-sendat dari seberang sana. Rio semakin trenyuh mendengarnya.

Dimatikannya handphone. Dipikirkannya baik-baik cara membalas sakit hati Ify. Hmm….Rio sudah gelap mata. Tangannya mengepal keras. Dan benar keesokan harinya Ify mendengar kabar Gabriel sudah berada di rumah sakit. Mukanya babak belur, matanya bengkak, hidungnya berdarah dan masih banyak lagi. Tapi mengapa tiba-tiba Ify datang ke rumah Rio malah melabraknya habis-habisan. Ify marah besar kepada Rio.

“Pokoknya aku nggak mau menganggap kamu sahabat aku lagi. Aku nggak mau meliat kamu lagi, Yo. Kamu jahat!” begitu ancaman Ify sambil meninggalkan Rio.

Rio bingung. Belum sempat Rio bertanya kenapa, Ify sudah pergi meninggalkan Rio. Aduh, ada apa dengan Ify? Kok tiba-tiba marah seperti itu. Tidak biasanya Ify semarah itu. Hancur sudah. Semua kenangan manis waktu bersama Ify musnah. Tidak ada lagi cewek ‘super’ dalam diri Rio. Tidak ada lagi cewek cantik sekaligus guru dalam diri Rio. Sampai-sampai Rio mendengar kabar ify pacaran dengan Gabriel.

“Pantas saja Ify marah besar. Rupanya Ify nggak rela kalau Gabriel aku labrak?” bisik hati Rio.

Bertambah pilu hati Rio. Hilang harapannya untuk mendapatkan Ify. “Kenapa dulu tidak aku ungkapkan saja perasaan cintaku pada Ify?” Sekarang Rio sudah benar-benar merasa kehilangan. pegangan.

Sejak itu Rio menjadi banyak melamun. Apalagi ketika berpapasan dengan ify di jalanpun Ify cuek saja. Seakan-akan tidak pernah mengenal Rio. Rio cuma bisa menatap Ify dari kejauhan. Tanpa bisa menggandeng lagi tangannya, tanpa bisa lagi bercanda dengan ify. Gone with the wind. Terbang bersama angin.

Siang itu matahari begitu terik. Biasanya siang hari begini terasa begitu sejuk karena waktu itu berjalan bergandengan tangan bersama Ify. Sambil bercanda bersama sepanjang jalan. Terasa sekali Rio kini sendiri. Entah sampai kapan sendiri itu terus berlanjut.

Tiba-tiba Lamunan Rio buyar ketika di hadapannya telah hadir lima orang anak muda. Wajahnya sangar. Tubuhnya tinggi tegap.

“Heh, kamu Rio, ya?” tanya salah seorang dari mereka. Rio mengangguk. Belum sempat Rio bertanya apalagi berpikir wajahnya sudah dihajar. Bak ! Buk! Brak! Aduh! Auw!. Huh, five in one!. Tidak tanggung-tanggung lima lawan satu. Jelas sekali Rio sekarang yang babak belur. Masuk rumah sakit. Sepi. Sunyi. Dimana-mana serba putih termasuk perban di wajahnya. Hmm, kasihan Rio. Kini hanya bisa tergolek lemah tak berdaya. Cuma ada seseorang wanita yang rajin menemani Rio yaitu Shilla. Teman sekelas Rio. Setiap waktu Shilla yang selalu menemani Rio sambil membawa segala macam makanan dan buah-buahan. Cerita sana-sini untuk menghibur Rio.

Tiba-tiba timbul dalam hati Rio cewek super selain Ify. Betulkah Shilla cewek super pengganti Ify? Shilla yang selalu menemani Rio di saat Rio menderita, Shilla yang selalu bercerita tentang mimpi-mimpi indah, tentang apa itu cinta. Ya, Shilla yang telah menemukan Rio dalam keterasingan. Dalam ketakberdayaan. Dalam kesendirian.

“Makasih ya, Shil, kamu sudah menyempatkan waktu buat menemaniku” suara Rio lemah. Sambil menahan sakit di bibirnya yang pecah terkena bogem mentah lima pemuda tempo hari.

“Ah, nggak usah sentimentil begitu. Aku ikhlas kok. Bukan saja karena aku sayang kamu, tapi karena aku hanya ingin menjadi orang yang kamu butuhkan di saat apapun” suara Shilla serak karena tertahan oleh air mata yang membasahi pipinya.

“Maafkan aku Shil, aku sudah tidak mempedulikan kamu selama ini?” kata Rio sambil menyeka air mata Shil dengan telapak tangannya.

“Tidak apa apa, Yo. Aku menyadari itu. Kamu tidak mencintaiku”

Mata Rio basah. Dipandanginya Shilla. “Dalam bening bola matamu, kau pandang aku, dalam putihnya hati kita, entah aku yang membutuhkanmu atau kamu yang mencintaiku?” hati Rio terus bergumam. Menilai-nilai apakah Shilla telah hadir untuk mengusir kesepiannya, untuk mengisi relung hatinya yang paling dalam…?

Beruntung Rio cepat sembuh. Seperti biasa Rio berangkat ke sekolah namun tiba-tiba matanya menangkap dari kejauhan Gabriel dan komplotannya petentang-petenteng. Semakin angkuh sambil menggandeng Zahra. “Cewek mana lagi tuh yang digandeng Gabriel?” Bisik hati Rio. Pikirannya langsung tertuju kepada Ify. jangan-jangan telah terjadi sesuatu terhadap Ify. Terus berkecamuk. Gelisah. Hingga jam istirahat Rio memintak ijin untuk pulang sekolah lebih cepat. Dan langsung ke rumah Ify.

Sampai disana benar juga telah terjadi sesuatu. Kelihatan Ify habis menangis. Matanya merah, basah oleh air mata.

“Gabriel sudah mutusin aku, Yo” suara Ify sambil menangis. Rio sedih mendengarnya. “Aku terlalu bermimpi” kata Ify kembali. “Padahal aku nggak tahu cara-cara meraih mimpi. Dulu aku terlalu menaruh harapan-harapan manis kepada Gabriel, hingga aku tega meelupakan kamu, Yo. Sekarang aku menanggung akibatnya. Kamu dulu pernah memberikan pelajaran bagaimana caranya meraih mimpi tapi aku yang bodoh tidak mau menuruti kata-kata kamu. Sekarang pasti kamu nggak mau menerima aku lagi. Iya kan, Yo?”

Rio kebingungan. Baru kali ini Rio melihat Ify menangis. “Fy, aku nggak pernah melihat matamu menangis saat kamu menatap angkuhnya dunia, bibirmu tak pernah berucap sesal saat kamu hadapi berjuta kegetiran. Namun sepenggal cinta telah mampu mengoyakkan indahnya matamu hingga kering airmata, sepenggal cinta telah mampu menggetarkan bibirmu untuk berucap cinta”

Tangan Rio memeluk erat tubuh Ify. Ada rasa rindu bergelayut dalam dadanya. Ada rasa kangen bersemayam dalam hatinya. Pikirannya dipenuhi seribu tanya sejuta bimbang. Tiba-tiba terbayang wajah Shilla. Cewek ‘super’ yang selalu menemani Rio saat Rio mengalami kesusahan, yang selalu memberi semangat saat Rio patah semangat. Sekarang Rio dihadapkan kembali pada sosok diri Ify, cewek ‘super’ yang sudah pertama kali sanggup membuat Rio uring-uringan. Apa benar cinta sejati datang pada saat cinta pertama, dan cinta selanjutnya adalah cinta yang dibuat dengan perhitungan? Sekarang Rio dituntut oleh dua kenyataan. Ify dan Shilla. Mereka sama-sama cewek ‘super’. Sama-sama memberikan kesan manis. Sekarang Rio yang merasa bodoh. Rio tidak mampu meraih mimpi-mimpi manisnya. Rio tidak punya lagi guru yang super yang bisa mengajarkan bagaimana caranya meraih mimpi, bagaimana caranya meraih harapan-harapan manis. Rio tidak mampu…
T A M A T

Teach me how to dream
Help me make a wish
If I wish for you
Will you make my wish
come true
I am stranger here
Stranger it may seem
Take me by the heart
Teach how to dream

Tidak ada komentar:

Posting Komentar